Jumat, 06 Januari 2017

Si Penemu Lampu Pijar, Thomas Alva Edison



Si Penemu Lampu Pijar, Thomas Alva Edison

Assalamualaikum Wr. Wb.
            Apa kabar teman-teman semua ? Pada hari yang cerah ini saya akan mempublikasikan tentang biografi seseorang yang sikapnya patut diteladani. Karena dengan kerja keras dan sifat pantang menyerahnya, beliau berada di balik beberapa penemuan di dunia. Salah satu temuannya yaitu lampu pijar.
            Nah, teman-teman pasti tahukan siapa orang itu ? Ya, beliau ialah Thomas Alva Edison. Dalam rangka menambah pengetahuan kita sebagai seorang pelajar, berikut biografinya :

Si Penemu Lampu Pijar, Thomas Alva Edison


            Cerita nyata berikut merupakan kisah inspirasi dari seorang penemu lampu pijar bernama Thomas Alva Edison. Seorang ilmuwan tersebut terkenal sebagai penemu berbagai macam temuan dan yang paling terkenal dan sampai kini terus diapresiasi temuannya tersebut adalah “lampu pijar”, karena secara tidak langsung tengah mengubah dunia dari situasi yang gelap menjadi terang.
Riwayat kehidupan yang akan dipaparkan di bawah ini merupakan kisah inspiratif yang mudah-mudahan dapat memicu motivasi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan. Dari kisah Thomas Alva Edison tersebut setidaknya kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa kesuksesan itu ada pada proses, yaitu proses mengerjakan ratusan bahkan ribuan percobaan / eksperimen, bukan dari IQ atau kecerdasan yang dimiliki. Quote pepatah yang terkenal dari Thomas Alva Edison menyatakan bahwa: “Keberhasilan saya ini diperoleh dari 99% keringat/kerja keras, 1% sisanya inspirasi / IQ”.
Biografi riwayat hidup dan kisah Thomas Alva Edison: Beliau dilahirkan di Negara Milan, tepatnya di Ohio pada tgl 11 Februari 1847 M. Tahun 1854 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa ia tidak bisa
belajar di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah (Thomas Alva Edison di DO dari sekolahnya). Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.
Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar. Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.
Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.
Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.
Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong. Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.
Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.
Tahun 1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.
            Sekian dulu post dari saya. Semoga postingan saya kali ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Salam Pelajar !!! Yes!!!
  Wassalamualaikum Wr. Wb.

2 komentar:

  1. Welcome to the Casino, Welcome to the South East Side
    Experience an unparalleled East 메이저사이트 추천 Side hospitality with 재제 diverse restaurants and bars. Enjoy 벳 이스트 the hospitality of 메이저벳 the South 심바 먹튀 East Side.

    BalasHapus
  2. Slotyro Casino Resort - MapyRO
    Find your 안동 출장샵 way 의정부 출장안마 around the casino, take a 바카라 사이트 casinopan spin and test your luck. 강원도 출장안마 Check out some of the 포천 출장안마 best slots in our selection of casinos.

    BalasHapus