Si
Penemu Lampu Pijar, Thomas Alva Edison
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Apa kabar teman-teman semua ? Pada
hari yang cerah ini saya akan mempublikasikan tentang biografi seseorang yang
sikapnya patut diteladani. Karena dengan kerja keras dan sifat pantang
menyerahnya, beliau berada di balik beberapa penemuan di dunia. Salah satu
temuannya yaitu lampu pijar.
Nah, teman-teman pasti tahukan siapa
orang itu ? Ya, beliau ialah Thomas Alva Edison. Dalam rangka menambah
pengetahuan kita sebagai seorang pelajar, berikut biografinya :
Si
Penemu Lampu Pijar, Thomas Alva Edison
Cerita nyata berikut merupakan kisah
inspirasi dari seorang penemu lampu pijar bernama Thomas
Alva Edison. Seorang ilmuwan tersebut terkenal sebagai penemu berbagai
macam temuan dan yang paling terkenal dan sampai kini terus diapresiasi
temuannya tersebut adalah “lampu pijar”, karena secara tidak langsung tengah
mengubah dunia dari situasi yang gelap menjadi terang.
Riwayat
kehidupan yang akan dipaparkan di bawah ini merupakan kisah inspiratif yang
mudah-mudahan dapat memicu motivasi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan.
Dari kisah Thomas Alva Edison tersebut setidaknya kita dapat mengambil sebuah
pelajaran bahwa kesuksesan itu ada pada proses, yaitu proses mengerjakan
ratusan bahkan ribuan percobaan / eksperimen, bukan dari IQ atau kecerdasan
yang dimiliki. Quote pepatah yang terkenal dari Thomas Alva Edison menyatakan
bahwa: “Keberhasilan saya ini diperoleh dari 99% keringat/kerja keras, 1%
sisanya inspirasi / IQ”.
Biografi
riwayat hidup dan kisah Thomas Alva Edison: Beliau dilahirkan di Negara Milan,
tepatnya di Ohio pada tgl 11 Februari 1847 M. Tahun 1854 orang tuanya pindah ke
Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison
hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison
kecil bahwa ia tidak bisa
belajar
di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di
rumah (Thomas Alva Edison di DO dari sekolahnya). Kebetulan ibunya berprofesi
sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid
yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.
Meskipun
tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu
ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan,
bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa
ingin tahunya yang besar. Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium
kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia
berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa
berfungsi.
Tentu
saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan
besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison
bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi
antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak
terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand
Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta
api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang
tidak bertugas.
Tahun
1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan.
Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini
dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri
korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang
dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400
sehari.
Pada masa
ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak
menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia
banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan
kosong. Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di
Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan
tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.
Thomas
Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder
tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang
bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan
stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat
uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka
perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah
ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian
besar orang-orang di dunia.
Tahun
1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan
masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar.
Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan
umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya,
serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun
untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan
bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total
ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya
pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu
menyala selama 40 jam.
Sekian dulu post dari saya. Semoga postingan saya kali ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Salam Pelajar !!! Yes!!!
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Welcome to the Casino, Welcome to the South East Side
BalasHapusExperience an unparalleled East 메이저사이트 추천 Side hospitality with 재제 diverse restaurants and bars. Enjoy 벳 이스트 the hospitality of 메이저벳 the South 심바 먹튀 East Side.
Slotyro Casino Resort - MapyRO
BalasHapusFind your 안동 출장샵 way 의정부 출장안마 around the casino, take a 바카라 사이트 casinopan spin and test your luck. 강원도 출장안마 Check out some of the 포천 출장안마 best slots in our selection of casinos.